Warna Sage





"hore, bajunya datang" teriak istri menghampiri saya, sambil menenteng plastik hitam yang sudah di packing sedemikian rupa, nampak dari kejauhan dan dari teriakannya sudah dipastikan bahwa paketan dia telah datang."emang beli baju apa?" tanya saya, pura-pura tidak tahu, padahal sudah tahu, pasti baju lebaran dia.

"buka saja sendiri, nanti juga tahu" jawab ia.

"oke" sedetik kemudian paketan pindah ketangan saya, dari dalam paketan nampak kain berwarna sage.

Bentar-bentar, dari kemarin saat saya scroll instagram banyak berseliweran konten-konten yang membahas bagaimana dominannya warna sage dalam lebaran kali ini, dan saya tidak suka dengan kaum mayoritas. Tapi ternyata istri saya juga beli baju berwarna sage, wadidaw...

tapi kan ini baju istri saya, kalau saya gampang nanti beli baju hitam saja, netral, pikir saya.

Namun langsung sirna dalam sekejap angan-angan saya, setelah saya buka dengan lebar, dan saya analisa lagi kain berwarna sage dalam paket tadi ternyata bukan baju istri saya, melainkan baju saya, kampret. Ini ni yang dinamakan mundur kena, maju kena.

"eh sayang, kamu beli bajuku ya? kok jadi beli warna sage?" saya memberanikan bertanya.

"hmm, kamu lupa ya, kemarin kan pas waktu cek out sudah tak tunjukkan videonya, kamu ngangguk-ngangguk katanya bagus"

"loh iya ta? kapan?" saya tidak merasa mengiyakan, saya lupa sakplengan, yasudah mau gimana lagi, sudah ditangan ya diterima.


Tidak lama kemudian paketan datang lagi, barulah kali ini baju dia dan baju anak-anak datang, dan tentu juga berwarna sage.


Dan pas hari lebaran saya beberapa kali menumpai keluarga lain yang memakai warna sage juga, bahkan saya berseloroh ke istri saya "tuh tuh, saudara kita, tuh itu lagi saudara kita" hehehehe sangking banyaknya.

Comments