KE PERPUSTAKAAN DAERAH SIDOARJO

Membaca buku kartun
Membaca Buku dibawah pohon

Dulu saya pernah menulis tentang kunjungan saya ke perpusda Sidoarjo, tahun berapa ya? saya lupa.

Bisa kalian cek disini >> PERPUSTAKAAN DAERAEH PERPUSDA

Kemarin saya kesana lagi setelah beberapa tahun vakum, kebetulan kartu anggota saya juga habis masa aktifnya, ingin memperpanjang dan ingin tahu setelah pandemi bagaimana wujudnya, apakah masih sama atau tidak. Atau mungkin ada mixuenya hehehe bercanda.

Setelah sesampainya disana ada sedikit perubahan di lobi perpustakaan, sekarang banyak kursinya untuk menunggu, dan ada beberapa komputer untuk mendaftar, melihat katalog koleksi buku, dan untuk registrasi tamu. Hmmm cukup lengkap. Namun yang jaga kebanyakan anak PSG jadinya agak kurang pelayannya, entah karena memang ini musimnya ana PSG jadinya begini, atau memang selamanya begini.

Untuk memperpanjang kartu anggota lumayan cepat, menunggu beberapa menit sudah jadi. Kalau untuk mendaftar baru hmmm saya rasa juga tidak jauh beda waktunya.

Dan yang paling saya apresiasi adalah sekarang kalau minjam kunci loker tidak pakai jaminan kartu identitas, dulu saya ingat betul kalau mau minjam kunci loker, harus menyerahkan dulu kartu identitas. Kadang lupa mengembalikan, jadi saya rasa ini sebuah terobosan bagus.

Ruangan membaca dan koleksi buku masih tetap, tidak ada perubahan, lantai 2. Koleksi buku sekilas hanya ada penambahan sedikit, tapi tidak tahu lagi kalau saya kurang teliti hahahaha. Namun yang disayangkan adalah jarak rak buku nya sekarang semakin sempit, jadi agak susah kalau ingin melihat rak bagian bawah. 

Waktu itu saya sendirian saja kesulitan bergerak sambil mencari buku, apalagi kalau pas rame kunjungan, mungkin senggol-senggolan.

Untuk mejanya saya rasa masih sama, tidak ada perubahan.

Saya pantau kepenjuru sudut ruangan ada yang menarik, buku bacaan untuk anak-anak. Nah kebetulan sekali ada buku anak-anak, bisa untuk pengantar tidur si Nala. Kemarin saya belikan buku di gramedia lumayan mahal. Mungkin kalau pinjam disini lebih menghemat, apalagi sepertinya bukunya bagus-bagus.

Saya bolak-balik mencari buku yang saya rasa pas untuk Nala, yang penting banyak gambarnya dan tebal, karena Nala suka nunjuk-nunjuk gambar di buku bacaan dan suka menyobek hehehehe. Mangkanya saya cari yang tebal biar kalau disobek masih kuat.

Saya meminjam 2 buku dan tenggat pengembaliannya 10 hari, lumayan lah. Setiap 10 hari kesini rasanya tidak terlalu berat, apalagi tempatnya yang sunyi enak buat menyendiri. Dulu saya sering ketiduran disini, entah karena sunyi atau karena saya bosan saat baca buku, kebanyakan ya ketiduran dan gagal mebaca buku diruangan ini, biasanya saya teruskan dirumah.

Sebenarnya Perpusda Sidoarjo ini harus memperbanyak koleksi buku yang kekinian, agar muda-mudi Sidoarjo kerasan untuk main kesini. Sangat disayangkan kalau fasilitas seperti ini sepi, coba bandingkan dengan kalian beli buku di Gramedia yang rata-rata harga bukunya Rp 80.000, disini kalian bisa gratis. Ya itu sayang koleksinya agak tua-tua, jadi minat pemuda-pemudi Sidoarjo kurang.

Jadi semoga saja Perpusda Sidoarjo meningkatkan koleksi bukunya yang sasarannya anak muda, novel percintaan mungkin untuk sementara menarik minat anak muda, kalau sudah ramai baru sisipin yang agak berat-berat. Madilog dll. hahahha

Mungkin sampai sini dulu ya bye.


Comments