BERSELARAS




Kadang kita perlu berselaras dengan alam, situasi, dan kondisi tertentu. Kalau dalam pelajaran biologi yang pernah diajarkan dibangku sekolah dulu, mungkin bisa disebut dengan adaptasi.

Kemampuan adaptasi adalah hal mutlak yang harus dimiliki makhluk hidup, bahkan seleksi alam bukan yang kuat yang bertahan hidup, melainkan yang bisa beradaptasi dengan perubahan. Perubahan apapun, dalam waktu singkat atau perlahan.

Sebagai contoh kemampuan berselaras dengan lingkungan sekitar sudah dilakukan oleh beberapa hewan agar bisa bertahan hidup dan mempertahankan kelompoknya. Ulat bulu yang bisa menyerupai warna daun, bahkan bentuk daun, belalang yang bisa menyerupai daun juga, tujuannya satu yaitu agar predator tidak bisa membedakan yang mana hewan dan daun asli. Kalau misal nih ya ada burung mau makan ulat, pas didekati didalam hati burung "lahkok bukan ulat tapi daun, apa mata ini sudah mulai tua ya jadi salah lihat". Hehehe mungkin seperti itu.

hmmm apalagi ya 

Oh ya ada beruang kutub yang berhasil hidup sampai saat ini karena warna nya yang menyerupai gumpalan es, padahal asal mulanya di kutub ada beberapa jenis beruang, termasuk beruang yang berwarna coklat. Tapi karena beruang kutub lah yang bisa berselaras dengan alam lewat warnanya, maka beruang coklat yang hilang dari kutub.

Begitupun manusia, perubahan zaman yang sangat masif telah menyeleksi manusia yang mampu berselaras dengan kondisi saat ini, apalagi sewaktu ada covid-19 yang merubah sebagian kondisi dunia, bahkan yang sebelum awal covid-19 baik-baik saja banyak yang tidak bisa bertahan, ya walaupun kondisi sekarang hampir mendekati kondisi sebelum covid-19, tapi masih belum bisa banyak yang mengondisikan keadaanya seperti semula, dalam hal mental ataupun ekonomi.

Yang sangat masif yaitu PHK buruh pabrik dan kantor-kantor, banting setir untuk menjadi pedagang, namun jika semuanya menjadi pedagang lantas yang jadi pembeli siapa ?, itu pertanyaan yang harus kita jawab sekarang.

Saya pun sebenarnya juga ingin menjadi pedagang, dilain sisi suka karena tidak terikat kepada sistem, lain sisi juga agak ragu dengan daya beli masyarakat akhir-akhir ini. Saya dalam hal ekonomi memang tidak begitu ahli, tapi yang saya tahu jika penjual ada namun pembeli tidak ada maka yang akan terjadi adalah bangkrut. Buah simalakama memang. 

Lalu manusia sekarang harus berselaras bagaimana? oke kalau kesulitan saya lingkupkan dengan hal lebih kecil, saya pribadi harus berselaras dengan apa? agar bisa bertahan hidup dan tetap eksis dalam dunia yang gila ini. 

Pertanyaan yang harus dijawab oleh waktu.


Comments