Akhirnya
18 juni 2020
Salah satu peristiwa penting dalam hidup, dan juga salah satu peristiwa paling njuancuk i, bagaimana tidak njuancuki H-3 saya sudah deg-degan ndak karuan, meriang gak jelas, jadi ndak bisa tidur.
Apalagi sebelumnya drama karena covid-19 yang membuat resepsi tertunda. Yang awalnya tersusun rapi menjadi agak berantakan. Daripada gak jadi nikah, yaudah kita sepakat untuk akad dulu. Resepsi bisa disusun ulang.
Apalagi sebelumnya drama karena covid-19 yang membuat resepsi tertunda. Yang awalnya tersusun rapi menjadi agak berantakan. Daripada gak jadi nikah, yaudah kita sepakat untuk akad dulu. Resepsi bisa disusun ulang.
H-1 saya ndak bisa tidur, gedebak gedebuk dikasur, mikir gimana besoknya ini, bisa apa tidak ya?, lancar apa tidak ya?, maklum saya suka gerogi kalau dilihat banyak orang.
Pada hari H ternyata tidak seperti yang saya pikirkan sebelumnya, dengan mulus dan lancar saya mengucapkan kalimat ijab kabul, tanpa kesalahan sedikit pun, dan dengan mantabnya para saksi bilang SAH. hahahaha.
Tapi itu semua menjadi cerita yang tidak terlupakan, saya menikah di tengah pandemic yang bernama covid-19, menikah dengan protol kesehatan, dan dengan tamu terbatas.
hayo coba tebak, apa yang saya pikirkan dalam poto tersebut sehingga wajah saya berbinar-binar seperti itu ??
Comments
Post a Comment