Di khianati
Mungkin tagline diatas bisa mempresentasikan kisah saya yang belum lama ini saya rasakan, bagaimana tidak, wanita yang saya cintai dan saya anggap baik hati ternyata sudah mempunyai pujaan hati yang lain. Dia seolah-olah mampu menjaga nyala api lilin secara bersamaan, api dariku dan api dari kekasihnya.. kampret.
Padahal saya sebelumnya sudah sangat toleran terhadap sifat dia dan keadaan dia yang bertentangan dengan idealisme saya. Tapi seakan semua toleransi saya itu hanya sebatas guyonan hahahaha. Toleransi macam apa ? maaf tidak bisa saya sebutkan disini karena sangat privasi.
Saya sempat kesal karena selama ini hanya dijadikan Juara kedua, pokoknya beda lah perilakunya ke saya dengan perilakunya ke pacarnya, mengapa saya tahu ? karena saya sempat beberapa kali kesempatan mengintip chat dia ke pacarnya. hahahaha.
Pada Akhirnya Bom waktu yang selama ini saya simpan meledak juga, saya sudah malas meneruskan suatu hubungan ini, ya sebenarnya kita masih belum ada suatu hubungan yang jelas sih soalnya pas dulu-dulu kalau ditanyain maka jawabannya ndak jelas, tapi saya pikir sudah tidak penting lagi bagaimana status saya dengan dia, pacaran atau tidak pada akhirnya saya yang harus memutuskan untuk menyudahi nya.
Bagaimana ya ngomongnya, pokoknya saya sudah ingin bahagia semenjak saat ini dan seterusnya, jujur saja kemarin-kemarin yang saya rasakan adalah hubungan yang tidak sehat, karena setiap hari saya selalu insecure terhadap dia, selalu khawatir dia akan keluar dengan pacarnya saat tidak bersama saya. Tidak baik untuk saya sendiri dan tidak baik untuk dia juga tentunya. Hati selalu gunda gulana hahahaa.
"kalau kamu merasa sudah berkorban banyak terhadap orang yang kau cintai maka itu sudah bukan cinta lagi"
begitu kata mbah Sujiwo Tejo. Jadi yang saya rasakan sudah bukan cinta kalau di hubungkan dengan keadaan saya saat ini, karena saya sudah mulai merasakan kalau pengorbannan saya selama ini sia-sia.
Dan Bodohnya saya mengapa tidak saya sudahi saja saat saya tahu kalau dia sudah punya pacar, dan saat pacar dia tahu kalau ada orang ke -3 dalam hubungannya. Ya saya sangat menyesal karena mau meneruskan suatu hubungan yang jelas-jelas tidak sehat karena saya diposisikan sebagai orang ke-3 padahal saya tidak tahu kalau dia sebenarnya sudah punya pacar.
Dan saat saya mau menyudahi hubungan ini sudah terlambat karena dia dan pacarnya juga sudah putus, jadi posisi saya pada saat ini sangat bimbang, disatu sisi saya sudah muak, disatu sisi yang lain saya kasihan pada dia karena dia sudah putus sama pacarnya ya masa saya tinggal begitu sajah.
Tapi keputusan saya saat ini memang sudah bulat, maaf milea, dilanmu yang dulu sudah tidak ada lagi, yang ada sekarang adalah saya. Saya yang ingin bahagia, yang tidak mau menjadi juara kedua lagi dan tidak mau hanya menjadi peran pengganti saja.
Comments
Post a Comment