sebatas figuran
Beberapa tahun lalu saya mengenal seorang wanita, berawal dari aplikasi chating sederhana. Cikal bakal BBM, whatsapp, wechat, line, dan banyak lainnya. Pada waktu itu saya mengenal dia hanya sebatas teman dari pacar saya, dan juga dia pacar teman saya, yang kebetulan satu sekolahan dengannya. Dulu,,,,,, dia jauh dari kesan cantik, glamour, atau pun pacarable. Biasa sajah, rambutnya agak keriting, tubuhnya gendut.
Buktinya saya lebih memilih pacar saya daripada dia, dia hanya figuran di cerita saya, hanya sebatas kelihatan tapi tak ikut dalam cerita.
Cerita berbeda saat tahun lalu setelah saya punya aplikasi BBM di smartphone saya, saya terkejut dengan sosok yang berambut merah, bergincu merah, dan mukanya tirus di kontak saya. Dalam hati saya berkata ini siapa ya kok cantiknya kayak angel helga.
Setelah saya sapa, ternyata wanita ini adalah DIA. Hari berlalu, chating kita semakin intens, dia cerita semuanya mulai dari kenapa putus sama teman saya dulu, sampai betapa cuek gebetannya yang sekarang. Saya pun begitu, cerita kenapa saya dulu bisa putus sama temannya, dan temannya itu sekarang kayak apa, saya cerita semuanya.
Kadang cinta memang muncul begitu saja tanpa basa-basi, tanpa permisi, tanpa mengetuk pintu menanyakan apakah sipemilik rumah bersedia atau tidak untuk disinggahinya. Saya mulai merasa resah saat tidak melihat DP bbmnya, saat satu hari tidak chat dengannya.
Padahal saya terakhir kali bertemu saat dia menjenguk saya operasi karena kecelakaan, itu pun sudah lama sekali, kira-kira sudah 4 tahun yang lalu, dan waktu itu dia masih gendut, rambutnya pun masih agak keriting.
Dan sekarang saya merasa jatuh cinta dengannya.
Bisa ya cinta karena hanya sebatas melihat DP BBM secara berkala ?
Kalau bukan cinta terus perasaan ini apa ?
Perasaan menunggu pesan darinya.
Perasaan berdebar jika menebak balasan chat nya.
Perasaan nyaman saat ngobrol dengannya.
Perasaan ingin memeluk saat pria yang sedang dekat menyakitinya.
Perasaan ingin melindungi saat dia cerita betapa buruknya harinya.
Dan perasaan ingin sekali memilikinya saat melihat fotonya.
Lalu ini apa jika bukan cinta ?
Namun jika ini cinta mungkin saya hanya bisa jadi figuran dalam ceritanya, ya sekarang posisinya sudah terbalik, saya bukan lagi siapa-siapa, dan DIA sudah bermetamorfosa menjadi bunga yang indah, yang tumbuh dimana sajah pasti banyak kumbang yang mengerubutinya.
AH ... Sudah lah saya sudah terbiasa menjadi figuran saat saya ingin sekali menjadi pemeran utama. Ini bukan yang pertama kalinya, ini yang kesekian kalinya.
Comments
Post a Comment