aku bukan hidup di jaman cinderella yang kehilangan sepatu kaca


source: google


Cinderella pada jaman dahulu diceritakan kehilangan sepatu kacanya saat berlari meninggalkan istana, kemudian pangeran mencari cinderella dengan bermodalkan sepatu kaca tersebut, satu persatu rumah di datangi oleh pangeran untuk mencocokan dengan kaki para wanita muda.

di jaman sekarang apa bisa saya mencari cinderella yang notaben skala cantiknya melebihi raisa dan isyana larasvati itu hanya bermodalkan sepatu kaca yang saya beli di pasar ? itu pun juga buatan china.

bukannya pesimis, tapi saya rasa sangat-sangat susah.

sebagai lelaki flamboyan, saya sadar jika di jaman sekarang mencari cinderella kita butuh modal besar, selain wajah yang tampan. Kalau wajah sih saya rasa bisa bersaing tipis hahahaha tipis banget, tapi kalau modal ini yang saya rasa berat.

maklum pengangguran, yang kerjanya cuman internetan sambil nipu gebetan hahahahaha.

Saya pernah coba bertanya ke beberapa wanita teman saya, apa sih yang membuat cewek mau menikah dengan seorang cowok ? dilihat kegantengannya kah, atau kekayaannya kah, atau banyaknya batu akik kah ?.

Dan kebanyakan mereka menjawab karena kemapanannya, karena cerahnya masa depan jika menikah dengan mereka cowok MAPAN. Yap ternyata dalam usia pernikahan, wanita cenderung memilih pasangan yang mapan dibanding sekedar ganteng semacam saya. 

Saya seringkali melihat pernikahan yang ndak imbang, ceweknya cantik mirip chelsea islan yang cowok mirip doraemon. Alih-alih kayak film cinderella, yang cowok tampan dan yang cewek cantik, ini malah mirip beauty and the beast hahahaha. 

Kadang merasa iri juga sih, kenapa dia bisa sih, kok saya enggak. Apa sih kelebihan dia, sehingga cewek secantik dia bisa memilihnya. Dan sejuta pertanyaan lagi muncul di otak saya. 

Dan semakin kesini saya yakin bahwa saya bukan hidup di jaman cinderella yang kehilangan sepatu kaca. Saya hidup di jaman wanita bangga menjadi janda.





Comments

Post a Comment