Wayang

Malem men......

Hari ini gue bertemu cewek yang bisa dibilang beruntung, kenapa beruntung ?, ya jelas beruntung dong, lah wong bisa kenalan sama gue seorang pennulis blog yang terkenal ini. Mhuahauhauhauahaua.

Berawal dari gue yang pengen cari ide buaat nulis blog dengan sendirian ngopi di angkringan, lalu datanglah dia sambil membawa segudang senyuman yang sukses bikin klepek-klepek setiap orang yang melihatnya, termasuk tukang parkir, tukang nasi goreng dan tukang ahli nujum (gue).

Gue sempet takut dengan bau parfumnya yang sebelas dua belas dengan parfum susana walaupun gue belum pernah nyium parfum susana sih. Tapi untung kakinya masih napak tanah, jadi alhamdulillah dia bukan kuntilanak nyari mangsa.

Dilihat dari cara bicaranya saat mesen minum, kayaknya dia bukan dari sini, soalnya pake bahasa jawa halus yang selama ini hanya gue denger dipertunjukkan wayang. Sedangkan Sidoarjo adalah penganut azas bahasa jawa garis keras (boso Suroboyoan).

Gue yang penasaran dengan asal-usul cewek ini, sok kenal dan sok dekat mencoba peruntungan dengan bertanya.

"mbak, lagi mesen minum apa lagi nyinden?"

 "lagi ndalang mas" dia menjawab ketus.

"oh.... lagi ndalang, kok ga ada wayangnya ?" 

"loh enggak sadar ? kan wayangnya lagi bicara sama aku". 

Gue celingak-celinguk mencari dimana gerangan wayang tersebut ?, gue takut jangan-jangan dia sebenarnya Sujiwotejo yang lagi nyamar, sampai suara dia membangunkan lamunan gue.

"kenapa celingak-celinguk ? nyari apa ?"

"enggak.... gue bingung ajah, sejak kapan disini ada wayang ?, bisa bicara pula".

  

"hahahhahahaha........" 

Dia ketawa lepas, selepas cewek saat orgasme. Ini cewek jangan-jangan pasien rumah sakit jiwa yang lagi kabur ya ?.

"yang aku maksud ya kamu mas" dia menimpali.

Eh cewek kampret, masa tom cruise kayak gue dibilang wayang ?, gue nyesel dengan sok kenal sok deket gue tadi.

Gue terlanjur sakit hati men, gue tinggal dia sendiri, gue tinggal gorengan dan kopi, gue tinggal abang-abang angkringan yang kesepian, gue pulang mau ngadu ke emak. Gue gak ngebayangin gimana perasaan emak gue kalau anak yang digadang-gadang paling tampan teryata dibilang wayang oleh seorang cewek. Orang tua mana yang gak sakit hatinya men.

Setelah 5 detik dijalan gue balik lagi, gue lupakalau belum bayar. Ternyata abang-abang angkringannya gak kesepian lagi, dia di temani cewek tadi, kampret gue kalah ama abang-abang angkringan.

Gue pulang lagi, sesampainya di rumah, gue nangis didepan emak gue.

"mak, apakah anakmu ini tampan ?".

"iya dong nak, kamu paling tampan, setampan adipati dolken".

Gue lega.

"mak, apakah anakmu ini pantas mendapatkan wanita cantik ?".

"jangankan wanita cantik, dapet Raline Shah pun kamu pantas nak".

Emak gue emang paling ngerti selera anaknya.

"mak, ini yang terakhir, apakah aku kayak wayang ?".

Emak gue mengerenyutkan dahinya, seakan ingin memakan orang yang berani mengejek anaknya yang paling tampan.

"siapa yang bilang nak ?" "tapi itu emang bener nak".

Cukup tau, emak gue ternyata juga kampret.

Gue masuk kekamar, menyendiri, merangkai puisi...... Anak mana yang tak sakit hatinya digituin sama emaknya sendiri ?.

-end-